PROBLEMATIKA PENGELOLAAN PERTANAHAN DI INDONESIA

Sutaryono,dkk, Editor (2021) PROBLEMATIKA PENGELOLAAN PERTANAHAN DI INDONESIA. STPN Press.

[img]
Preview
Text
Problematika Pengelolaan Pertanahan di Indonesia.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Buku Kumpulan Esai Problematika Pengelolaan Pertanahan ini menunjukkan pertanahan ke dalam dua hal. Pertama, pertanahan sebagai ilmu memiliki perspektif yang sangat luas, mulai dari ilmu yang bersifat keruangan (spatial), yuridis – administratif (legal administrative) hingga bersifat sosiohumaniora. Oleh karena itu pertanahan sebagai ilmu bersifat inter dan multidisiplin. Kedua, pertanahan sebagai layanan publik memiliki bidang layanan yang sangat kompleks. Mulai dari layanan terkait tata kelola pertanahan, hak atas tanah, pendaftaran tanah, penatagunaan tanah, pengadaan tanah untuk pembangunan, penanganan sengketa, konflik dan perkara pertanahan, reforma agraria hingga eksistensi tanah sebagai identitas sosial. Pada konteks tata kelola pertanahan, tidak dapat dipungkiri bahwa founding fathers kita dalam mendesain tata kelola sumber daya agraria – pertanahan dan sumber daya alam diorientasikan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Dalam kerangka itu kepemimpinan dalam pengelolaan sumber daya agraria – pertanahan pada konteks kekinian memerlukan paradigma aktual dan holistik yang mampu menjembatani asa pendiri bangsa dengan kebutuhan masyarakat saat ini dan mendatang. Paradigma land management adalah pilihan yang diambil sebagai basis dalam pengelolaan pertanahan saat ini. Penerapan paradigma tersebut tentu membutuhkan dukungan keilmuan dan sumber daya manusia yang handal dan mampu beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini. Penguatan hak atas tanah merupakan agenda utama dalam tata kelola pertanahan dahulu, sekarang dan nanti. Adanya berbagai persoalan penguasaan tanah swapraja ataupun eks swapraja yang menguat kembali, peralihan hak di bawah tangan hingga kepemilikan tanah bagi warga negara asing menjadi tantangan yang harus mendapatkan penyelesaian. Semua itu tentu diorientasikan untuk penguatan hak atas yang sekaligus penguatan ekonomi masyarakat. Penguatan hak atas tanah untuk kesejahteraan sebagaimana di atas dilakukan melalui agenda pendaftaran tanah secara masif yang dilakukan dengan melibatkan multi stakeholder. Partisipasi subjek hak sudah dimulai sejak pemasangan tanda batas hingga kewajiban pembayaran pajak sebagai instrumen yang melekat dalam kegiatan administrasi pertanahan. Penguatan partisipasi masyarakat dilakukan melalui agenda-agenda sosialisasi dan penyuluhan yang progresif dan sesuai dengan kondisi sosial masyarakat. Peran sektor swasta dalam percepatan pendaftaran tanah juga merupakan sebuah keharusan, utamanya adalah surveyor berlisensi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut transformasi digital dalam pengelolaan pertanahan. Gagasan transformasi sertipikat tanah konvensional ke sertipikat elektronik bukan hanya sekedar perubahan pada produk akhir semata. Tetapi harus diawali dengan perubahan mindset penyelenggara administrasi pertanahan, modernisasi, dan digitalisasi dalam pengumpulan data awal, proses olah datanya hingga delivery produk akhirnya dan terakhir adalah modernisasi layanan kepada masyarakat yang membutuhkan. Di luar tata kelola dan administrasi pertanahan, berbagai persoalan di bidang pertanahan seakan tidak pernah habis, bahkan seiring meningkatnya interest terhadap tanah sebagai komoditas, problematikanya pun semakin kompleks. Utamanya terkait perkembangan wilayah, pengadaan tanah untuk pembangunan bagi kepentingan umum, ketahanan pangan, hingga kerentanan terhadap bencana. Berbagai sisi terkait hal tersebut disajikan secara apik pada tema penatagunaan tanah, kebencanaan, dan pengadaan tanah untuk pembangunan. Pada akhir buku ini, ancaman ketimpangan penguasaan dan pemilikan tanah di Indonesia yang semakin nyata, ketahanan masyarakat yang hidup dan penghidupannya berbasis tanah di masa pandemik serta peluang reagrarianisasi melalui agenda reforma agraria menjadi sajian menarik untuk didiskusikan lebih lanjut. Demikian pula keberadaan tanah sebagai simbol dan identitas sosial di masyarakat Indonesia semakin memperkaya perspektif substantif yang disajikan dalam buku ini.

Item Type: Book
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor
H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD29 Pertanahan
Divisions: Prodi Diploma IV Pertanahan
Depositing User: yosep ka perpus
Date Deposited: 24 Sep 2021 07:57
Last Modified: 24 Sep 2021 07:57
URI: http://repository.stpn.ac.id/id/eprint/3721

Actions (login required)

View Item View Item